Senin, 09 April 2012

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

NAMA : ABDUL RAHIM NAWAWI

NPM : 11209660

KELAS : 3EA12

PENALARAN DAN SILOGISME

PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran merupakan proses berpikir menurut alur kerangka berpikir tertentu, merupakan kunci pembuka gerbang ke arah kemajuan seperti apa yang dicapai oleh manusia sekarang ini. Berdasarkan kejadian yang sejenis juga akan membentuk sudut pandang sejenis, berdasarkan sejumlah sudut pandang yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah sudut pandang baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, sudut padang yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif .

A. Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

B. Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

SILOGISME

Silogisme adalah penarikan konklusi secara deduktif tidak langsung yangkonklusinya ditarik dari premis yang disediakan sekaligus.Hal yang paling penting yakni bahwa silogisme dan bentuk-bentuk inferensi yang lain, persoalan kebenaran serta ketidakbenaran pada premis-premis tidakpernah timbul. Hal itu disebabkan oleh premis-premis selalu diambil yang benar.Akibatnya, konklusi sudah dilngkapi oleh hal-hal yang benar.

Sebuah silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu dua proposisi yangdisajikan dan sebuah proposisi yang ditariknya. Proposisi yang disajikan dinamaipremis mayor dan premis minor, sedangkan kesimpulannya dinamai konklusi.Setiap proposisi terdiri atas dua term. Oleh karena itu, silogisme harusmempunyai enam term. Kalimat pertama (premis ma-yor) dan kalimat kedua (premis minor) merupakan pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan (kalimat ketiga). Bentuk dari silogisme adalah:

a. Silogisme kategorial

Adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal , sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau sinjuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya . Pangkalan khusus bisa menyatakan permasalahan yang berbeda dari pangkalan umumnya , tapi bisa juga merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya dengan demikian satu pangalan umum dan satu pangkalan khusus dapat di hubungkan dengan berbagai cara tetapi hubungan itu harus di perhatikan kwalitas dan kantitasnya agar kita dapat mengambil konklusi atau natijah yang valid.

b.Silogisme Hipotesis

adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidk memiliki premis mayor maupun primis minor karena kita ketahui premis mayor itu mengandung terem predikat pada konklusi , sedangkan primis minor itu mengandung term subyek pada konklusi.